Pendiri brand pakaian ramah lingkungan, SukkhaCitta, baru-baru ini mengungkap alasan di balik harga yang cukup tinggi dari produk-produk mereka. Menurut mereka, harga yang mahal tersebut sebenarnya merupakan cermin dari nilai dan filosofi yang mereka pegang teguh.
SukkhaCitta adalah brand pakaian yang didirikan oleh dua orang wanita asal Indonesia, Denica Flesch dan Caroline Widagdo. Mereka memiliki misi untuk menciptakan pakaian yang tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga memberikan dampak positif bagi para petani dan pengrajin lokal di Indonesia.
Salah satu alasan mengapa harga pakaian dari SukkhaCitta tergolong tinggi adalah karena bahan baku yang mereka gunakan. Mereka menggunakan bahan-bahan alami dan organik seperti kapas, nilon, dan tencel yang diproduksi dengan proses ramah lingkungan. Hal ini tentu membutuhkan biaya yang lebih besar daripada menggunakan bahan-bahan sintetis yang lebih murah.
Selain itu, SukkhaCitta juga memberikan upah yang adil kepada para petani dan pengrajin lokal yang bekerja sama dengan mereka. Mereka yakin bahwa memberikan upah yang layak kepada para pekerja adalah salah satu cara untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar.
Meskipun harga pakaian dari SukkhaCitta tergolong tinggi, banyak konsumen yang tetap memilih untuk membeli produk-produk mereka. Mereka menyadari bahwa harga yang mereka bayar bukan hanya untuk sebuah pakaian, tetapi juga untuk mendukung gerakan ramah lingkungan dan mendukung para petani dan pengrajin lokal.
Dengan membayar harga yang lebih tinggi, konsumen juga turut berkontribusi dalam upaya pelestarian lingkungan dan mendukung perekonomian lokal. Sehingga, meskipun harga pakaian dari SukkhaCitta tergolong mahal, namun nilainya jauh lebih besar daripada sekadar sebuah pakaian.
Comments are closed, but trackbacks and pingbacks are open.